Wednesday, May 15, 2013

TRAVELLING KOP THE REDS BOJONEGORO KE KOTA LAMONGAN PART 2



Bojonegoro, 11 Mei 2013

Pertandingan futsal persahabatan antara sesama fans club Liverpool FC Bojonegoro dan Lamongan yang berjalan sengit dan seru selama 2 jam akhirnya berakhir. Tidak ada pemenang dalam pertandingan have fun futsal ini. Rasa lelah dan capek pun lenyap ditelan kesenangan. 
Setelah beristirahat dan saling mengobrol, dilanjutkan dengan acara foto bersama-sama untuk dokumentasi dan sekedar kenangan. Anak-anak The Reds Bojonegoro (TRB) pun tidak mau ketinggalan bernarsis ria di depan kamera. Hahahaaa :D
Berikut adalah beberapa foto pasca futsal :







Akhirnya setelah semua kegiatan selesai, TRB pun pamit untuk pulang ke kota asal. Perjalanan pulang pun menjadi terlihat tidak terlalu berat dengan cuaca yang sangat mendukung. Angin sejuk dengan awan sore yang indah. Atmosfer yang tidak terlalu panas tidak pula terlalu dingin, sempurna untuk menikmati perjalanan pulang.
Di dalam perjalanan pulang, kami menemui sebuah hambatan. Ban sepeda motor dari rekan kami, Sami dan Cemeng yang naik satu sepeda motor, bocor di tengah jalan. Untung kejadian itu terjadi tidak begitu jauh dengan tambal ban terdekat. Kami pun memutuskan untuk menunggu menambal ban sepeda motor itu, sambil beristirahat di rel kereta api yang baru saja di bangun. Jiwa narsis kami pun tergugah kembali di atas rel tersebut hahahha. Sambil menunggu pun kami mengabadikan beberapa momen dalam foto-foto.





Hari pun sudah mulai gelap. Sepeda motor milik Samin tersebut mengalami kerusakan pada ban dalam sehingga harus diganti dengan yang baru oleh si penambal ban. Setelah selesai diperbaiki, perjalanan di lanjutkan kembali. Tapi hanya dalam sekitar lima menit saja, kesialan menimpa kembali. Terdengar letusan yang cukup keras seperti suara ledakan bom dengan skala kekuatan kecil hahahaa :D . Suara itu ternyata dari ban sepeda motor saudara Samin lagi, yang baru saja di ganti ban dalamnya. Akhirnya sepeda motornya  harus masuk “pit stop” untuk yang kedua kalinya.
Ban dalam yang barusan diganti pecah lagi dengan kondisi tidak mungkin ditambal. Hal ini membuat timbul rasa kecewa kepada penambal ban pertama yang mengganti ban bukannya dengan barang baru melainkan seperti ban dalam bekas. 




“Ban dalam yang dipakai mengganti tadi, tidak ada kemasannya. Si pak tambal ban mengeluarkan ban dalam itu dari dalam saku.” kata Samin. Wkwkkkk :D

Akhirnya ban itu selesai diganti untuk yang kedua kalinya. Perjalanan pulang pun bisa dilanjutkan kembali walaupun agak kemalaman. Tetapi ini menjadi sebuah pengalaman bagi kami. Dan kami bersyukur tour pertama ini bisa terlaksana, walaupun ada hambatan, masih bisa diatasi. Travelling Kop TRB pun pulang ke rumah masing-masing untuk beristirahat dan menunggu Liverpool berlaga melawan Fulham.
Pesan moral : jangan menerima ban dalam dari penjual jika tidak dalam kemasan.. apalagi yang disimpan di saku celana penjual wkwkkk :D #peace 

 
SALAM, YOU’LL NEVER WALK ALONE

No comments:

Post a Comment