Bojonegoro, 11 Mei
2013
Pertandingan futsal persahabatan antara sesama fans club Liverpool FC
Bojonegoro dan Lamongan yang berjalan sengit dan seru selama 2 jam akhirnya
berakhir. Tidak ada pemenang dalam pertandingan have fun futsal ini. Rasa lelah
dan capek pun lenyap ditelan kesenangan.
Setelah beristirahat dan saling mengobrol, dilanjutkan dengan acara
foto bersama-sama untuk dokumentasi dan sekedar kenangan. Anak-anak The Reds
Bojonegoro (TRB) pun tidak mau ketinggalan bernarsis ria di depan kamera.
Hahahaaa :D
Berikut adalah beberapa foto pasca futsal :
Akhirnya setelah semua kegiatan selesai, TRB pun pamit untuk pulang ke
kota asal. Perjalanan pulang pun menjadi terlihat tidak terlalu berat dengan
cuaca yang sangat mendukung. Angin sejuk dengan awan sore yang indah. Atmosfer
yang tidak terlalu panas tidak pula terlalu dingin, sempurna untuk menikmati
perjalanan pulang.
Di dalam perjalanan pulang, kami menemui sebuah hambatan. Ban sepeda
motor dari rekan kami, Sami dan Cemeng yang naik satu sepeda motor, bocor di
tengah jalan. Untung kejadian itu terjadi tidak begitu jauh dengan tambal ban
terdekat. Kami pun memutuskan untuk menunggu menambal ban sepeda motor itu,
sambil beristirahat di rel kereta api yang baru saja di bangun. Jiwa narsis
kami pun tergugah kembali di atas rel tersebut hahahha. Sambil menunggu pun
kami mengabadikan beberapa momen dalam foto-foto.
Hari pun sudah mulai gelap. Sepeda motor milik Samin tersebut mengalami
kerusakan pada ban dalam sehingga harus diganti dengan yang baru oleh si
penambal ban. Setelah selesai diperbaiki, perjalanan di lanjutkan kembali. Tapi
hanya dalam sekitar lima menit saja, kesialan menimpa kembali. Terdengar
letusan yang cukup keras seperti suara ledakan bom dengan skala kekuatan kecil
hahahaa :D . Suara itu ternyata dari ban sepeda motor saudara Samin lagi, yang
baru saja di ganti ban dalamnya. Akhirnya sepeda motornya harus masuk “pit stop” untuk yang kedua
kalinya.
Ban dalam yang barusan diganti pecah lagi dengan kondisi tidak mungkin
ditambal. Hal ini membuat timbul rasa kecewa kepada penambal ban pertama yang
mengganti ban bukannya dengan barang baru melainkan seperti ban dalam bekas.
“Ban dalam yang dipakai mengganti tadi, tidak ada kemasannya. Si pak
tambal ban mengeluarkan ban dalam itu dari dalam saku.” kata Samin. Wkwkkkk :D
Akhirnya ban itu selesai diganti untuk yang kedua kalinya. Perjalanan
pulang pun bisa dilanjutkan kembali walaupun agak kemalaman. Tetapi ini menjadi
sebuah pengalaman bagi kami. Dan kami bersyukur tour pertama ini bisa
terlaksana, walaupun ada hambatan, masih bisa diatasi. Travelling Kop TRB pun
pulang ke rumah masing-masing untuk beristirahat dan menunggu Liverpool berlaga
melawan Fulham.
Pesan moral : jangan menerima ban dalam dari penjual jika tidak dalam
kemasan.. apalagi yang disimpan di saku celana penjual wkwkkk :D #peace
SALAM, YOU’LL NEVER WALK
ALONE
No comments:
Post a Comment