LIVERPOOL BOJONEGORO bukan PKS
Lebih dari satu bulan sudah kami The
Reds Bojonegoro (liverpool fans bojonegoro) menahan rasa “penghianatan” dari DPD
Partai Keadilan Sejahtera yang telah menjadikan kami sebagai korban politik.
Disini kami sebagai komunitas merasa sangat diciderai tentang pemberitaan yang
dipublikasikan oleh humas DPD PKS Bojonegoro pada blog mereka di www.pkspiyungan.org pada tanggal 04
februari 2013. Dalam pemberitaan tersebut terdapat beberapa unsur pembohongan publik.
Ada beberapa hal yang harus
diluruskan disini, dalam blog tersebut dituliskan banyak sekali fakta-fakta
yang melenceng bahkan sangat subjektif, ini merupakan sebuah bencana dalam
pemberitaan publik;
1.
Judul berita yang tidak sesuai dengan realita
yang terjadi, “WOW Komunitas fans liverpool bojonegoro gruduk kantor dpd pks
minta ikut pembinaan”. Judul tersebut sangatlah tidak singkron
dengan keadaan kejadian dimalam
tersebut, kami mendapat ajakan bahkan tawaran dari salah satu penjaga kantor
DPD pks bojonegoro yang mengaku dirinya sebagai KOPITES Bojonegoro (panggilan
untuk fans klub liverpool bojonegoro) kepada koordinator nobar kami untuk
menonton pertandingan antara mancester city vs liverpool 03/02/2013. Dengan sikap
terbuka dan husnudzon kami menerima tawaran tempat nonton bareng tersebut. Dan
yang perlu kami tegaskan bahwa TIDAK ADA yang namanya permintaan dari kami
untuk mengikuti pembinaan dari partai yang sedang dibelit masalah pelik
tersebut, kami hanya ingin mendukung tim kami dengan segenap hati. Kami
menggeruduk bukan untuk bimbingan atau pembinaan yang mereka beritakan. Jika
ada pihak yang menyalah gunakan kesempatan itu untuk mendompleng popularitas
serta membentuk opini publik yang salah, maka dimanakah letak kredibelitas dan
etika dari partai tersebut???
2.
Malam naas, itu malam dimana kami terjebak dalam
teori konspirasi yang kejam, kami semua diajak ber foto yang dimana kami tidak
menyadari tentang adanya maksud tersebut dari pihak DPD PKS Bojonegoro. Salah satu
dari kawan kopites yang sempat memiliki kecurigaan, mengajak berfoto di daerah
yang tidak ada lambang partai tersebut. Dan ternyata dari pihak partai memaksa
untuk berfoto di tempat yang ada latar belakang foto yang berbentuk lambang
partai tersebut. Dan kawan kopites lain pun juga tidak terlalu menyadari hal
tersebut, maka di setujuilah lokasi foto yang dimana latar belakangnya ada
gambar atau lambang dari partai tersebut.
3.
Pemberitaan tersebut justru membuat citra partai
mereka akan buruk di seputaran komunitas fans sepak bola yang lain di regional
bojonegoro. Di kala redupnya elektabilitas mereka atas presiden mereka (Presiden
PKS) yang ber inisial LHI yang terjerat kasus hukum suap impor daging sapi,
akan diperburuk karena kelakuan mereka sendiri atas menyakiti hati kami. Dan kami
menyebarkan luapan sakit hati kami pada kawan suporter tim lain. Padahal partai mereka memiliki
citra yang kental dengan agama, yang kami kira sangat memiliki pengetahuan
agama yang bagus. Tapi memperlakukan kami seperti orang yang tidak memegang
teguh atas keyakinannya. Padahal hakikat setiap agama adalah saling menghargai
sesama manusia, dan berbuat baik kepada siapapun dan apapun. Namun tidak kami
rasakan pada insiden saat ini. Tidak ada agama yang mengajarkan manusia untuk
berbuat buruk bahkan kepada sesama manusia. Maka dari itu kami membuka lebar
pintu maaf untuk disampaikan pada publik terkait.
Dan sedikit luapan hati kami,
ketika kami mengetik sebuah kata kunci di kolom pencarian www.google.com yang kami kira sangat minim
sekali, yaitu “Liverpool Bojonegoro”, maka pemberitaan tersebut akan muncul
pada baris pertama di kolom pencarian tersebut. Dan pada suatu ketika pernah
kami sengaja melaporkan ini semua di seseorang yang kami kira merupakan seorang
konsultan yang baik, hanya dengan memberi kata kunci “Liverpool Bojonegoro PKS”
maka keluarlah artikel pemberitaan yang tidak benar tersebut berada di posisi
teratas. Sungguh mencoreng nama baik THE REDS BOJONEGORO. Maka dari itu, kami
memohon ijin untuk memberikan judul LIVERPOOL BOJONEGORO bukan PKS. Saat ini kami
sebagai kopites merasa tercoreng karena pandangan umum tentang tidak ideal-nya
kita dalam ber-komunitas.
Bahkan Big Reds pusat pun sempat
menegur kami atas tergadainya idealisme kami. Maka dari itu disini kami hanya
meluapkan unek-unek sakit hati kami kepada publik, dan kami mohon maaf atas
perlakuan kami yang sangat tidak kami sengaja dan sangat tidak kami sadari akan
mencoreng nama baik fans Liverpool Bojonegoro maupun secara skala besar kepada
Big Reds pusat dan kawan kawan kopites yang lain.
Maka dari itu insiden seperti ini
akan menjadikan sebuah pelajaran dan pengalaman yang berarti bagi kami. Terimakasih
kepada seluruh pihak yang mau memberikan kami toleransi. Memberikan kami
kesempatan untuk meminta maaf di forum publik seperti ini.
Di dalam pancasila ada sila yang
berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab; dimana kurang lebih kata-kata tersebut
memiliki makna bahwa kita sebagai bangsa indonesia harus memiliki rasa
kemanusiaan, yang menghargai sesama manusia, yang memanusiakan manusia, adil
dan beradab. Kami semua akan tetap menghargai apa yang telah mereka lakukan. Dan
akan tetap menghormati mereka yang berperan menjadi penyambung lidah rakyat.
(seharusnya)
Di dalam pancasila ada sila yang
berbunyi persatuan indonesia; dimana yang artinya kami rasa sudah jelas. Kami semua
akan menjaga keutuhan kami sebagai bangsa indonesia secara lingkup besar, dan
kami akan mempertahankan hubungan baik kami dengan kopites dari regional lain
secara lingkup yang lebih kecil.
Terima kasih atas perhatiannya,
semoga bermanfaat tulisan yang kami rumuskan bersama-sama ini, atas nama
seluruh anggota The Reds Bojonegoro kami meminta maaf yang sebesar-besarnya
kepada seluruh pihak. Sungguh kehormatan tertinggi jika kami mampu
mengembalikan kepercayaan ini kepada seluruh pihak. Kami akhiri sekian untuk
silaturahmi kali ini dan semoga ada wadah silaturahmi yang lebih baik di
kesempatan lain. Akhir kata .....
Salam indonesia merdeka dan You’ll Never Walk Alone !!!!!!
.
No comments:
Post a Comment